by

Dunia Media Sosial Geger! Apa yang Membuat Threads Instagram Lebih Menarik daripada Twitter?

Meta, perusahaan di balik Instagram, baru-baru ini merilis aplikasi bernama “Threads” yang diklaim sebagai “pembunuh” Twitter. Peluncuran aplikasi ini datang di tengah-tengah ketegangan yang terjadi di Twitter, dengan perusahaan tersebut saat itu dipimpin oleh Elon Musk. Sejak dirilis pada hari Kamis (6/7) kemarin, Threads telah mendapatkan puluhan juta unduhan. Namun, apa sebenarnya Threads? Bagaimana cara kerjanya, dan apa kebijakan yang dijalankannya? Berikut ini beberapa fakta yang perlu Anda ketahui mengenai Threads.

Threads bisa dianggap sebagai kloning Twitter yang berbasis teks dari Instagram, platform jejaring sosial yang dibeli oleh Facebook lebih dari satu dekade yang lalu dan menjadi aplikasi berbagi foto dan video paling populer di dunia. Begitu Anda masuk ke dalam aplikasi Threads, Anda akan menemukan antarmuka yang mirip dengan Instagram, mulai dari profil pengguna hingga daftar pengikut yang sama seperti yang Anda miliki di Instagram.

Akun yang telah diverifikasi di Instagram secara otomatis akan mendapatkan verifikasi yang sama di Threads. Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu jika Anda memutuskan untuk menghapus akun Threads, akun Instagram Anda juga akan terhapus secara otomatis.

Salah satu fitur utama yang membedakan Threads dari Twitter adalah fokusnya pada interaksi yang lebih intim dan terarah. Threads memungkinkan pengguna untuk membuat daftar teman terdekat mereka dan dengan cepat membagikan status, foto, dan video dengan mereka secara eksklusif. Hal ini memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dengan kelompok teman terdekat mereka dengan lebih mudah dan lebih pribadi.

Fitur Auto Status

Selain itu, Threads juga menyediakan fitur “Auto Status” yang unik. Fitur ini menggunakan teknologi lokasi untuk secara otomatis mengupdate status pengguna berdasarkan lokasi mereka. Misalnya, jika Anda sedang berada di perpustakaan, Threads akan memperbarui status Anda menjadi “Sedang belajar di perpustakaan”. Fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam berbagi aktivitas mereka tanpa perlu melakukannya secara manual.

Dalam hal kebijakan privasi, Threads menekankan pada privasi dan kontrol pengguna. Pengguna memiliki kendali penuh atas siapa yang dapat melihat konten yang mereka bagikan melalui aplikasi ini. Selain itu, Threads juga menawarkan opsi “Tutup” yang memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan notifikasi dari pengguna tertentu, menjaga pengalaman pengguna tetap fokus dan tidak terganggu.

Dengan fitur-fitur yang disediakan dan penekanan pada privasi dan kontrol pengguna, Threads menawarkan alternatif menarik bagi pengguna Instagram yang ingin berinteraksi secara lebih intim dengan teman-teman terdekat mereka. Aplikasi ini membawa pengalaman berbagi yang lebih terarah dan pribadi, sambil tetap mempertahankan estetika dan kepopuleran Instagram.

Mirip dengan Twitter

Jika Anda merasa tidak terlalu tertarik dengan Twitter, kemungkinan besar Anda juga tidak akan merasa terpikat oleh Threads, karena antarmuka pengguna kedua platform ini sangat mirip. Dalam Threads, pengguna dibatasi hanya untuk membuat posting dengan 500 karakter, namun mereka dapat menambahkan gambar dan video hingga lima menit serta memberikan balasan, mirip dengan apa yang dapat dilakukan di Twitter.

Namun, saat ini Threads belum menyertakan fitur pencarian, hashtag, dan kemampuan untuk melihat umpan dari orang-orang yang diikuti pengguna. Artinya, apa yang terlihat di timeline Threads ditentukan oleh algoritme, bukan oleh pengguna yang diikuti. Adam Mosseri, CEO Instagram, mengatakan bahwa timnya sedang berusaha keras untuk segera menyediakan lebih banyak fitur.

Eropa belum diluncurkan

Perlu dicatat bahwa Threads belum diluncurkan di Eropa. Hal ini terjadi karena saat Threads dilahirkan, serangkaian undang-undang yang mengatur perusahaan teknologi besar mulai berlaku di Uni Eropa, termasuk Digital Markets Act (DMA). DMA akan mengatur aktivitas “gatekeeper” internet seperti Meta. Salah satu aturan dalam DMA melarang perusahaan raksasa untuk menggabungkan data pribadi di berbagai produk, termasuk antara Threads dan Instagram. Mosseri menyatakan bahwa masalah yang dihadapi dengan Eropa sangat besar dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menemukan solusinya.

Ketentuan layanan Threads mengikuti model bisnis Meta, yang meminta pengguna memberikan izin untuk melacak penggunaan mereka dengan cara yang luas. Namun, permintaan ini kemungkinan sulit disetujui oleh regulator Eropa. Seperti yang kita ketahui, Meta memiliki sejarah panjang dalam mengelola data pribadi pengguna. Meskipun Facebook telah mengalami beberapa masalah terkait data, mereka selalu berhasil mendapatkan kembali kepercayaan pengguna sambil memaksimalkan keuntungan yang mereka peroleh dari iklan berbasis data di platform Meta, termasuk ketika pengguna dilacak di luar platform tersebut.

Seperti pengalaman memasuki klub malam baru, sekelompok selebritas, jurnalis, dan perusahaan mendapatkan akses VIP awal ke Threads untuk membantu mempopulerkan aplikasi ini. Beberapa tokoh terkenal seperti penyanyi Shakira dan Jennifer Lopez, pemain basket Stephen Curry, penyanyi Pharrell Williams, serta ikon acara talk show Oprah Winfrey, telah bergabung dengan Threads dan memposting beberapa pesan di sana. Perusahaan-perusahaan besar seperti Netflix, Spotify, Amazon, dan Coca-Cola juga telah membuka akun resmi di Threads.

Namun, masih ada beberapa akun Instagram terbesar yang belum mengadopsi Threads. Lionel Messi, Dwayne Johnson, Justin Bieber, dan Beyonce belum menjelajahi aplikasi ini.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment